Senin, 09 November 2015

My Dream

Hmm kalau bicara soal cita-cita sebenarnya cita-cita saya saya selalu berubah-ubah mulai dari saya masih kecil hingga sekarang saya dewasa. Dulu sewaktu saya masih bersekolah TK, ketika ditanya apa cita-cita saya pasti saya menjawab ingin menjadi dokter. Ketika saya SD ketika ditanya apa cita-cita saya pasti saya menjawab ingin menjadi guru. Karena dulu ketika saya masih kecil saya selalu ingin menjadi apa yang sering saya lihat. Dulu sewaktu saya masih kecil saya sering sekali sakit maka dari itu saya sering sekali ke rumah sakit untuk berobat. Ketika saya SD, saya berubah pikiran ingin menjadi guru karena menjadi guru adalah pekerjaan yang sangat mulia dengan sebutan "Pahlawan Tanpa Tanda Jasa". Ketika naik ke kelas 4 saya berubah pikiran lagi tiba-tiba ingin menjadi pramugari, karena dipikiran saya menjadi pramugari adalah pekerjaan yang menyenangkan bisa naik pesawat keliling kota. Akhirnya saat saya SMP, saya memutuskan ingin menjadi bidan. Tidak tahu kenapa saat saya menemani kakak saya melahirkan di sebuah klinik tiba-tiba saya ingin sekali menjadi bidan dan ketika kuliah ingin mengambil jurusan kebidanan. Subhanallah luar biasa pekerjaan menjadi seorang bidan adalah pekerjaan yang sangat mulia, karena membantu orang dalam kesulitan saat melahirkan akan mendapatkan pahala dari Allah SWT. Maka dari itu hati saya terketuk ingin menjadi bidan karena saya ingin sekali mendapat pekerjaan yang diridhai Allah. Sampai saya SMA, saya tetap masih bercita cita ingin menjadi bidan, tetapi ketika saya memberitahu ayah saya bahwa saya bercita cita ingin menjadi bidan, beliau tidak setuju. Karena menurut beliau bidan sudah jarang dipergunakan oleh orang-orang ketika ingin melahirkan. Kebanyakan jaman sekarang para perempuan ketika ingin melahirkan pasti ke rumah sakit bersalin. Ayah saya bilang bahwa bidan jaman sekarang dipergunakan di daerah pedesaan, sekarang jarang sekali para perempuan di daerah perkotaan seperti Depok ini menggunakan bidan untuk mebantu persalinan. Ketika ayah saya kurang mendukung cita-cita saya, saya sedikit merasa kecewa tapi saya tidak mengatakan apapun kepada beliau. Ayah saya ingin sekali saya bekerja di kantor pajak, maka dari itu beliau menyuruh saya untuk berkuliah di STAN. Tetapi apa boleh buat ketika saya mengikuti test masuk STAN, saya tidak lolos. Akhirnya saya berpikir ingin memiliki pabrik sendiri atau menjadi manager di sebuah pabrik. Orang tua saya sangat mendukung cita-cita saya untuk memiliki pabrik sendiri, maka dari itu saya mengambil jurusan teknik industri di Universitas Gunadarma. Setelah saya search di internet ternyata akreditasi semua jurusan di Universitas Gunadarma sangat memuaskan yaitu "A". Oleh sebab itu saya masuk Universitas Gunadarma dan mengambil jurusan teknik industri untuk menggapai cita-cita dan membahagiakan kedua orang tua. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar