Manusia dan kebudayaan merupakan
salah satu ikatan yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia
sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka
sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan
sehari hari dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha
Kuasa.
Manusia terdiri dari empat unsur yang
saling terkait, yaitu:
Jasad : badan kasar manusia
yang dapat kita lihat, raba bahkan di foto dan menempati ruang dan waktu. Hayat : mengandung unsur
hidup, yang di tandai dengan gerak. Ruh : bimbingan dan pimpinan
Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran, suatu
kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusat lahirnya
kebudayaan. Nafs : dalam pengertian diri
atau keakuan, yaitu kesadaran akan diri sendiri-sendiri.
Manusia
sebagai satu kepribadian yang mengandung tiga unsur, yaitu:
- Id, merupakan struktur kepribadian yang paling primitive dan paling tidak tampak. Id merupakan energi psikis yang irrasional dan terkait dengan sex yang secara instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran (unconcius). Id diatur oleh kesenangan yang harus di penuhi,baik secara langsung melalui pengalaman seksual atau tidak langsung melalui mimpi atau khayalan.
- Ego, sering disebut “eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan kepuasan Id dengan saluran sosial agar dapat di terima oleh masyarakat. Ego diatur oleh prinsip realitas dan mulai berkembang pada anak antara usia satu dan dua tahun.
- Super ego, merupakan struktur kepribadian terakhir yang muncul kira-kira pada usia lima tahun. Super ego menunjukan pola aturan yang dalam derajat tertentu menghasilkan kontrol diri melalui sistem imbalan dan hukuman terinternalisasi.
Kaitan Manusia Dan Budaya
Manusia sebagai perilaku kebudayaan ya’ni dapat
dipandang setara yang dinyatakan sebagai dialektis, proses dialektis tercipta
melalui tiga tahap:
Eksternalisasi, proses manusia mengekspresikan
dirinya dalam membangun dunianya.
Obyektivitas, proses msyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu
kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia.
Internalisasi, proses masyarakat disergap kembali oleh manusia,
yakni manusia ang mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dapat idup
dengan baik.
Kebudayaan sangat erat hubungannya
dengan masyarakat. Kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian
nilai
sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur
sosial, religius, dan lain-lain,
tambahan lagi segala pernyataan intelektual
dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Kebudayaan adalah sesuatu
yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau
gagasan
yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari,
kebudayaan itu bersifat
abstrak. Setiap negara pastinya memiliki budaya yang
berbeda satu sama lain. Sebagai contoh adalah
perbedaan antara budaya timur dan
barat.
- Kebudayaan Barat (co:Amerika) adalah kebudayaan
yang cara pembinaan kesadarannya dengan cara mamahami ilmu pengtahuan dan
filsafat. Mereka melakukan berbagai macam cara diskusi dan debat untuk
menemukan atau menentukan makna seperti apa yang sebenarnyamurni /asli
dari kesadaran. Mereka banyak belajar dan juga mengajar yang awalnya
datang dari proses diskusi dan perdebatan yang mereka lakukan. Melalui
proses belajar dan mengajar, para ahli kebudayaan barat dituntut untuk
pandai dalam berceramah dan berdiskusi. Hal itu dilakukan karena pada
akhirnya akan banyak yang mengikuti ajarannya.
- Kebudayaan Timur (co:Indonesia) adalah kebudayaan
yang cara pembinaan kesadarannya dengan cara melakukan berbagai macam
pelatihan fisik dan mental. Pelatihan fisik dapat dicontohkan dengan cara
menjaga pola makan dan minum ataupun makanan apa saja yang boleh dimakan
dan minuman apa saja yang boleh di minum, karena hal tersebut dapat
berpengaruh pada pertumbuhan maupun terhadap fisik. Sedangkan untuk
pelatihan mental yaitu dapat berupa kegiatan yang umumnya/mayoritas
dilakukan sendiri.
Dan berikut merupakan beberapa poin perbedaan
yang diungkapkan oleh seniman Cina Yang Liu tentang budaya antara Timur dan
Barat, dan saya akan mengambil contoh perbedaan antara budaya Indonesia dan
Amerika:
1. Opini
- Orang Indonesia cenderung berbelit-belit dalam
berargumen dimana maksudnya tidak serumit argumennya.
- Amerika lebih to-the-point dalam berargumen.
2. Waktu
- Indonesia memang terkenal akan jam karet nya dan
kurang menghargai waktu
- Sedangkan Amerika, mereka cenderung on time
3. Gaya Hidup
- Orang Indonesia akan lebih nyaman apabila tetap
dekat dengan kerabat terutama keluarga.
- Berbeda dengan orang Amerika, mereka cenderung individualis.
4.Hubungan
- Sangat bersosialisasi atau menjalin hubungan
lebih komplek, hingga social media pun menjadi aplikasi yang sering
digunakan sebagai alat untuk bersosialisasi.
- Berbeda dengan orang Barat mereka lebih individualis/sangat jarang menjalin hubungan dengan orang lain.
5. Perayaan / Pesta
- Jika ada perayaan atau pesta, banyak orang
Indonesia lebih suka mengundang seluruh kerabat serta teman. Contohnya
dalam acara pernikahan, membuat undangan dengan jumlah cukup banyak
merupakan pemborosan.
- Di Amerika, apabila mereka membuat suatu acara,
hanya kerabat, keluarga serta beberapa teman dekat yang diundang.
6. Terhadap sesuatu yang Baru
- Di Indonesia, apabila terdapat barang baru,
dimisalkan: gadget, dikarenakan orang Indonesia cenderung konsumtif maka
mereka akan membeli barang tersebut untuk memenuhi rasa ingin tahu.
- Berbeda dengan orang Amerika jikalau ada sesuatu yang baru, tidak serta merta ingin tahu dan ingin memiliki atau memakainya , hanya sekedar tahu saja.
7. Trendi
- Jika orang Barat lebih senang dengan sesuatu yang
berbau traditional dan alami.
- Kebalikannya, orang Indonesia belum disebut
trendi kalau tidak bergaya ke barat-baratan, contoh : lebih merasa gengsi
kalau makan di tempat fast food, padahal dinegara asalnya makanan tersebut
bisa dibilang makanan biasa saja.
8. Transportasi
- Dahulu Amerika, dominan menggunakan mobil.
Sekarang, lebih dominan menggunakan sepeda, karena faktor pentingnya
kesehatan
- Berbeda dengan orang Timur, kalau dulu dominan
menggunakan sepeda. Sekarang, sudah harus pakai mobil, kalau mampu
menggunakan jasa supir pribadi.
9. Di tempat makan
- Saat di tempat makan. Orang Amerika cenderung
tertib jika sedang makan.
- Orang Indonesia, kadang cenderung makan dengan
mengobrol hingga cukup gaduh serta membuang-buang waktu.
Akan tetapi hal tersebut tergantung dari
karakter tiap manusia. Sebagai warga Indonesia, kita harus mengembangkan
hal-hal dari budaya kita menjadi hal yang positif serta dapat membantu negara
menjadi negara maju, layaknya Amerika.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar